Address
Work Hours
Senin - Sabtu, 08.00 - 17.00 WIB
Mengenal apa itu Search Intent, 4 tipe yang sering dipublikasikan serta 3 cara optimasi search intent tanpa ribet. Cek selengkapnya dibawah ini.
Praktisi SEO sepakat bahwa kinerja SEO tidak saja ditopang oleh satu factor saja, ada banyak faktor yang harus di optimalkan dengan baik.
Mulai dari desain website, kata kunci yang dipilih, backlink berkualitas, struktur website dan termasuk konten website yang teroptimasi dengan baik.
Konten yang dioptimasi sesuai dengan search intent akan memberikan dampak yang cukup signifikan pada peningkatan rangking website.
Sudah banyak yang membuktikannya, termasuk kami sendiri.
Oleh karenanya, mengetahui apa itu search intent dan cara optimasi search intent adalah bagian penting dari proses yang kita lakukan.
Sebenarnya, topik ini adalah bagian penting dari materi belajar SEO Dasar yang harus dikuasai oleh setiap praktisi SEO pemula.
Menariknya, kami akan bahas untuk anda.
Agar tidak ada pemahaman yang berbeda terkait dengan search intent ini, ada baiknya kita bahas defenisi search intent ini terlebih dahulu.
Search Intent adalah niat yang melatar-belakangi seseorang menggunakan kueri atau kata kunci tertentu di pencarian Google.
Istilah lainnya adalah maksud pencarian.
Kadang orang yang mengetikan kata kunci yang sama memiliki niat yang berbeda. Sehingga kita perlu memahami ini dengan baik.
Misalnya, orang yang mengetikan kueri “ayam goreng”.
Bisa saja mereka yanag mengetikan kata kunci tersebut untuk mencari restoran ayam terdekat atau mencari resep ayam goreng.
Nah, karena niat setiap orang berbeda-beda saat menggunakan kata kunci. Maka kita butuh petunjuk untuk mengenali maksud pencarian ini dengan baik.
Setidaknya ada 4 pembagian search intent sebuah kueri yan diketikan user di pencarian Google, 4 search intent itu diantaranya adalah :
Tipe search intent yang pertama adalah informational.
Kueri yang mewakili search intent ini tidak saja membutuhkan jawaban yang lengkap dan mendalam, tapi kadang hanya membutuhkan informasi-informasi yang bersifat umum.
Misalnya, kueri “anggota BPUPKI”.
Pada kueri ini kita tidak butuh penjelasan panjang lebar hingga 2000 kata. Cukup membuat daftar nama yang menjadi anggota BPUPKI.
Disisi lain, search intent tipe informational ini juga butuh penjelasan lengkap. Terutama terkait dengan pertanyaan “cara, bagaimana,panduan” dan lainnya.
Contoh kuerinya adalah “bagaimana cara jualan laris manis di Google”.
Dan jika tadi anda mengetikan kueri “apa itu search intent”, itu termasuk pada tipe informational intent.
Jenis search intent yang kedua adalah Navigational Intent.
Umumnya pencari informasi sudah mengetahui halaman yang ingin mereka kunjungi, hanya saja tidak mengetikan url halaman website secara lengkap.
Contoh kuerinya, “Facebook Login, Business Manager Facebook, Jasa Backlink Litle Project dan banyak contoh lainnya”.
Dari kueri yang mereka gunakan kita bisa menyimpulkan bahwa user sudah pernah mengunjungi halaman tersebut sebelumnya dan ingin mengunjunginya kembali.
Transactional intent adalah intent yang melatar-belakangi seseorang menggunakan kueri transactional. Mereka berniat untuk melakukan transaksi jual beli.
Dan umumnya spesifik pada layanan tertentu.
Contoh kueri yang digunakan diantaranya, harga langganan internet, kupon hosting murah, harga backlink pbn murah dan lain sebagainya.
Commercial intent adalah adalah niat yang melatar-belakangi seseorang menggunakan kueri tertentu dalam rangka menginvestigasi layanan tertentu, tapi belum memutuskan untuk membeli.
Umumnya, kueri yang digunakan terkait dengan ulasan, perbandingan, terbaik, terpercaya dan kueri komersial lainnya.
Kueri ini menunjukan bahwa pencari informasi selangkah lagi menjadi pembeli.
Oleh karenanya, kita harus mempu menyakinkan mereka bahwa layanan yang kita tawarkan layak untuk mereka gunakan. Baik dari sisi kualitas, harga dan manfaatnya.
Mungkin banyak yang bertanya, kenapa kita harus mempertimbangkan search intent dalam proses optimasi website yang dilakukan.
Agar kita semua tahu betapa pentingnya maksud pencarian, mungkin beberapa penjelasan singkat dibawah ini bisa membantu.
Jika anda termasuk orang yang suka menganalisa halaman pencarian Google, maka anda akan menemukan bahwa Google akan menampilkan website yang benar-benar sesuai dengan intent sebuah keyword.
Karena ini berkaitan dengan user experience pengguna mereka.
Google tidak akan menampilkan website e-Commerce untuk kueri yang berkaitan dengan “informational intent”, begitu juga sebaliknya.
Oleh karenanya, setiap kali kita membuat artikel untuk diterbitkan. Kita harus benar-benar tahu apa intent keyword yang mau ditarget.
Tak dipungkiri bahwa konten website yang sesuai dengan “intent” keyword akan meningkatkan CTR website.
Terutama saat anda menulis meta deskripsi dan judul dengan baik.
Banyak website yang sudah berhasil masuk halaman pertama Google akhirnya turun karena CTR website sangat rendah.
Jangankan untuk mendapatkan pembeli, tapi malah ranking website yang turun. Karena tidak memberikan experience yang baik pada pengguna
Satu dari banyak tujuan SEO adalah meningkatkan penjualan.
Nah dengan mengetahui intent dibali penggunakan kata kunci, maka anda bisa membuat konten yang benar sesuai. Sehingga memberikan impact yang signifikan pada peningkatan konversi.
Hanya saja, masih banyak praktisi SEO yang mengabaikan hal ini. Padahal sangat berpengaruh pada pencapaian KPI SEO yang sudah ditetapkan.
Karena konten yang sesuai dengan maksud pencarian memberikan impact pada user experience, maka secara tidak langsung juga akan berdampak pada perubahan peringkat website di Google.
Konten yang sesuai dengan search intent cenderung mengalami peningkatan ranking dibandingkan dengan konten yang tidak sesuai.
Bahkan konten yang tidak sesuai bisa membuat ranking website jadi turun secara konsisten, apalagi jika otoritas website juga lemah.
Rasio pentalan merupakan sebutan lain dari Bounce Rate.
Dengan membuat konten yang sesuai dengan tipe seach intent diatas, maka kita secara tidak langsung sedang mengoptimasi elemen SEO yang kita kenal dengan Bounce Rate.
Semakin sesuai search intent, maka makin kecil bounce rate. Karena konten yang kita sajikan benar-benar sesuai dengan yang mereka cari.
Jika ini dikombinasikan dengan strategi internal link yang tepat, maka hasilnya akan semakin memuaskan.
Terkait dengan bagaimana strategi internal link yang bagus, kita akan bahas di lain kesempatan. Tetap berkunjung ke Blog Litle.
Nah sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara mengetahui maksud pencarian sebuah kata kunci, sehingga bisa dioptimalkan.
Setidaknya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, dibawah ini adalah beberapa cara yang paling umum dilakukan.
Cara yang paling sederhana untuk mengetahui tipe search intent yang dimiliki oleh sebuah keyword adalah melihat kata-kata yang membentunya.
Misalnya, kueri yang terdiri dari kata “cara, bagaimana, tutorial, panduan”, biasanya termasuk search intent tipe informational.
Walaupun tidak selalu begitu. Karena, nanti akan kita konfirmasi kebenarannya melalui cara yang kedua.
Anda bisa melihat tabel dibawah ini untuk mengetahui sebuah kata kunci termasuk pada tipe intent yang mana.
Informational | Navigational | Commercial | Transactional |
Bagaimana | Nama produk | Terbaik | Beli |
Apa | Nama Layanan | Top | Jual |
Siapa | Nama Merek | Review | Kupon |
Dimana | Perbandingan | Pesan | |
Kenapa | Atribut produk (warna dan ukuran, jenis) | Nama toko berbasis lokasi | |
Panduan | Murah | ||
Tutorial | Harga | ||
Resource | |||
Ide | |||
Belajar | |||
Contoh |
Pengelompokan kata diatas bukanlah sesuatu yang mutlak, tergantung dari kombinasi kueri nantinya.
Tidak selalu kueri yang mengandung kata “apa” termasuk search intent tipe informational. Dan tidak selalu kueri yang mengandung kata “harga” termasuk intent transactional.
Contohnya, “apa tipe mobil terbaik untuk keluarga”
Dari kueri diatas ada kata “apa” – informational intent dan kata “terbaik” – masuk pada commercial intent.
Jika menemukan kondisi diatas, kira-kira intent keywordnya apa? Untuk mengetahuinya, kita akan coba dengan cara kedua.
Kalau kita menemukan kondisi seperti sebelumnya, dimana sebuah kueri terdiri dari kata tipe informational dan commercial, maka kita harus analis SERP Google.
Sebenarnya, ini adalah cara yang paling mudah.
Kita cukup mengetikan kueri tersebut di kotak pencarian Google dan kemudian melihat hasil yang ditampilkan oleh Google.
Jika hasil yang ditampilkan lebih dominan konten dengan tipe “how to” – informational intent, maka kesimpulannya keyword ini masuk tipe informational intent.
Kita juga bisa lihat dan simpulkan berdasarkan fitur SERP Google.
Terkait dengan Fitur SERP Google kita akan bahas dilain ksempatan, sehingga bisa dibahas lebih detail.
Sekarang kita masuk pada pembahasan paling penting, yaknik pembahasan cara optimasi search intent untuk website anda.
Ada banyak tindakan yang bisa kita lakukan, untuk kondisi dan waktu berbeda. Nah, dibawah ini adalah beberapa diantaranya.
Untuk memastikan konten yang kita tulis sesuai dengan search intent, setidaknya kita haurs mempertimbangkan 3 hal penting.
3 Hal penting tersebut adalah tipe konten, format dan angle konten.
Dengan mengoptimalkan 3 hal diatas diharapkan kita bisa menyediakan artikel yang benar-benar mendekati search intent sebuah kata kunci.
Pembahasan detail terkait 3 hal diatas akan kita bahas pada kesempatan lain. Karena memang membutuhkan penjelasan yang mendalam.
Intinya, kita harus membuat artikel yang benar-benar sesuai dengan intent kueri yang diketikan user di Google.
Kami sangat terbiasa mengunjungi dan menganalisa halaman website kompetitor yang berhasil masuk halaman pertama Google.
Kita akan menadpatkan banyak sekali insight dari sana.
Begitu juga ketika kita menulis sebuah konten dan masih bingung search intent dari kata kunci yang ingin kita target.
Masih bingung apa tipe konten, format dan angle yang tepat.
Dalam kondisi seperti ini, kami sarankan untuk membuka dan menganalisa setidaknya 5 daftar website terbaik untuk kueri ini.
Perhatikan secara detail, kemudian mulai membuat artikel anda.
Apa yang kami bahas diatas lebih pada asumsi. Karena kita sama sekali belum melakukan apapun untuk mengkonfirmasi.
Untuk mengetahui strategi dan teknik berhasil atau tidak, maka kita harus memulai membuat artikel dan kemudian menerbitkannya.
Selanjutnya evaluasi secara konsisten, misalnya per 3 bulan.
Karena memang ranking website di Google itu tidak statis. Mereka sangat dinamis. Mungkin hari ini SERP Google di dominasi informational intent. Tapi bisa saja beberapa bulan lagi berubah menjadi transactional intent.
Itu sangat mungkin terjadi.
Jadi, uji dan evaluasi. Itulah cara kerja terbaik menurut kami.
Jika pada kenyataannya memang terjadi perubahan maksud pencarian. Jangan sungkan untuk merubah dan mengadaptasikan konten anda.
Search intent adalah bagian penting dari SEO dan tidak bisa diabaikan begitu saja jika ingin berhasil dalam tindakan SEO.
Ia harus di optimasi sedemikian rupa sehingga memberikan hasil yang memuaskan.
Hasilnya yang paling penting adalah konversi.
Kita berhasil mengkonversi trafik yang datang menjadi subscriber, pembeli dan lain sebagainya.